Sungguh Allah menciptakan manusia adalah sebagai khoiru ummat, dimana sebutan tersebut sangat berarti manakala manusia mau melakukan dakwah dengan sebaik-sebaiknya, karena dengan berdakwah banyak keutamaan yang akan kita peroleh, antara lain sebagai berikut. Pertama, para juru dakwah memperoleh derajat yang tinggi di sisi Allah dengan dikelompokkan ke dalam kelompok umat yang terbaik (khairu ummah) sebagaimana yang disebutkan pada surah Ali Imran: 110 ”Kamu adalah umat termbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah…”. Pelajaran ini bisa kita lihat pada masa-masa kehidupan Rasulullah dan para sahabat yang mana mereka semua diberi gelar oleh Allah manusia yang khairu ummah dan dijamin masuk surga Kedua, para juru dakwah akan memperoleh pahala yang amat besar. Hal ini karena dalam satu hadist Rasulullah saw. Mengatakan; "Barang siapa yang menunjukkan pada suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan Tarmidzi)
Namun perlu diingatkan bahwa hadist di atas jangan sampai disalah pahami sehingga sesesorang hanya mau berdakwah dengan pahala yang besar, lalu tidak mau mengamalkan apa yang didakwahkannya itu. Apabila itu yang terjadi, tentu murka Allah yang lebih besar yang akan kita peroleh. Hadist di atas merupakan keutamaan dan suatu keutamaan sebesar apapun yang kita peroleh tidak akan sampai bisa mengugurkan kewajiban yang harus kita tunaikan. Ketiga, dakwah yang baik juga berarti telah dapat membuktikan keimanan pribadi seorang da’i yang benar, karena dakwah yang baik adalah dakwah yang disampaikan setelah diamalkannya, bukan kontradiksi antara pesan dakwah dengan prilaku sang da’i. Allah berfirman;
“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaff: 2-3)
Keempat, para juru dakwah akan memperoleh keberuntungan, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat sebagaimana sudah disebutkan dalam surat Ali Imran: 104 di atas. Kelima, para juru dakwah akan terhindar dari laknat Allah. Hal ini dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya:
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari bani Israel dengan lisan Dawud dan Isa Putra Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu” (QS. Al-Maa’idah:78-79)
Keenam, para juru dakwah juga akan memperoleh rahmat atau kasih sayang Allah. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat didambakan oleh setiap orang muslim dalam hidupnya di dunia maupun di akhirat, difirmankan Allah SWT dalam
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At Taubah: 71).
Semua anugerah itu diberikan oleh Allah karena para juru dakwah telah mengikuti metode dan jalan yang ditempuh Rasulullah Saw. Allah SWT telah menegaskannya dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 31;
"Katakanlah: Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imran [3] : 31).
Kemuliaan yang luar biasa tersebut diberikan oleh Allah hanyalah kepada seorang juru dakwah dan sangatlah sayang bila dilewatkan begitu saja. Seharusnya kita mau merenungkan akan siksa Allah bila kita mempunyai kemampuan untuk berdakwah tetapi kita tidak mau melakukannya. Maka saat ini sudah sepantasnya bagi para juru dakwah untuk menyatukan langkah, gerak, visi dan misi dalam rangka untuk menyeru kepada kebaikan, mengajak kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Karena dijaman yang serba modern, serba canggih dan semakin maraknya kejahatan sosial saat ini, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk menyeru kepada kebenaran yang hakiki. Sungguh, Allah akan memberi pertolongan kepada hamba-hamba-Nya yang menolong agama Allah dan akan meneguhkan pijakan kaki-kaki mereka di atas Dien yang lurus ini. Hal ini sudah nyata-nyata ditegaskan oleh Allah dalam firmannya:
"Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu " (QS. Muhammad: 7).
5 komentar:
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Terimakasih informasinya.
Para juru dakwah saat ini menghadapi dua tantangan berat, yang harus dicarikan solusinya, yaitu kemiskinan dan kebodohan yang melanda sebagian Umat Islam.
Oleh karena itu, seorang juru dakwah hendaknya memiliki penghasilan yang tidak bertumpu pada aktivitas dakwahnya. Selain itu, seorang juru dakwah hendaknya juga menguasai ilmu, pengetahuan, dan teknologi, sehingga tidak lebih bodoh dari mereka yang didakwahinya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf bila ada kesalahan.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Untuk share silahkan klik "Sosiologi Dakwah" di http://sosiologidakwah.blogspot.com
terima kasih atas komentarnya semoga Alloh SWT selalu jalan dakwah dakwah ini Amiin...
SEMOGA SUKSES
Mengirim siaran pers
1.sebelum acara
Siaran pers yang dikirimkan sebelum acara maka bias berlaku sebagai undangan –memberi informasi pada wartawan bahwa sesuatu akan dilangsungkan,tapi harus dipastikan bahwa tidak ada yang akan diterbitkan sampai acara dilangsungkan dengan menggunakan Embargo(permintaan untuk menunda-nunda penerbitan sampai tanggal dan waktu spesifik yang dinyatakan dalam siaran.
2.Sesudah acara dilanngsungkan.
Sebaiknya dibagikan secepat mungkin. Lebih baik lagi pada hari itu juga. Berita harus tetap hangat karena berita kemarin cepat usingTentang KamiInformasi IklanKontak KamiTelepon PentingProfile Solopos
pak.ini blog ane mohan...nim 30.07.1.1.028
masih bingung dalm pengopperasian blog
booossss poenya mohan tolong di add yaa blognya.... mohan
Posting Komentar